Jumat, 24 Juni 2011

Dongeng Jama’ah

 Suatu waktu ketika hari pembalasan tiba, Malaikat menanti para manusia yang akan digilirkan dalam penghisaban untuk masuk ke surga atau neraka. Mereka datang dengan sendiri-sendiri dan ada juga yang berkelompok-kelompok sesuai dengan jamaahnya. Sebelum mereka masuk untuk dihisab Malaikat bertanya kepada setiap manusia, “hai Kamu dari jama’ah mana?” saya jamaah A pak Malaikat, jawab manusia. “ya silahkan masuk lewat pintu sini…” kata malaikat.
Malaikat terus mengabsen para manusia, ada dari jamaah A, B, C dan sebagainya, hingga sampailah pada seseorang manusia yg datang seorang diri.
Malaikat kemudian bertanya, “hai manusia, kamu dari jamaah mana?”
Manusia itu menjawab :”saya tidak dari jamaah mana-mana pak malaikat, saya seorang diri saja”
Malaikat :”loh?? kenapa begitu? kenapa kamu tidak masuk jamaah A, B, C atau lainnya??
Manusia : “Tadinya aku berada di jamaah A, Aku diberikan pendidikan keislaman dari jamaah A, tapi aku merasa ada yang tidak cocok dengan jamaah A. para qiyadah di jamaah A, sudah tidak berada pada jalan dakwah yang benar. Sangat berbeda dengan Rasulullah. dan akhirnya saya keluar deh dari jamaah A yang membesarkan saya”
Malaikat : “terus kenapa kamu tidak masuk jamaah B?”
Manusia : “saya kurang suka dengan jamaah B, cara berdakwahnya kurang saya minati, orang-orangnya juga saya tidak suka”
Malaikat : “jamaah C?”
manusia : “walaupun mengikuti Al qur’an dan hadits tapi ga seluruhnya.. anggotanya juga banyak yg mengecewakan saya”
Malaikat : “(bergumam : set dah ini manusia, dia pikir jamaah-jamaah itu jamaah malaikat kali ya?”)
Malaikat : “Terus apa yang kamu lakukan seorang diri? bagaimana amal-amal harian kamu dengan seorang diri? bagaimana dakwah yang kamu lakukan dengan seorang diri? Ada berapa orang yang kamu dapati kemudian kamu menyeru kebaikan kepada mereka dan mereka mengikuti? Sadarkah ketika Engkau berada seorang diri kemudian dihadapkan kepada perbuatan maksiat? sadarkah kau bahwa srigala lebih leluasa dan lebih berani memakan domba yang sendirian?”. “Hai Manusia… kalian itu Jamaah Manusia, bukan jamaah malaikat seperti kami yang tidak ada khilaf, salah dan dosa. Jangan engkau banding-bandingkan apalagi disama-samakan qiyadah dalam jamaah kalian dengan Rasulullah SAW. Jangankan menyamai Rasulullah SAW, mendekati amalan-amalan para sahabat saja mungkin belum bisa.”
Malaikat :”kalian itu jamaah manusia, bukan jamaah malaikat. kalian itu jamaah manusia, salah sedikit tidak mengapa karena kalian itu manusia bukan malaikat. Allah saja Maha Pemaaf, masa kamu tidak bisa memaafkan saudara-saudara kalian?? kemudian apakah amal-amal mu lebih baik dari saudara-saudara kalian? kemudian apakah ketika kamu yg memimpin bisa lebih baik dari saudara-saudara kalian”
Manusia : “gitu ya pak malai?!?!?! hiks…hiks…hiks… iya saya sangat menyesal pak malai… ;(”
***
Al Wafa secara bahasa bisa diartikan kesetiaan, loyalitas, keikhlasan, amanah. Namun, jika diartikan secara sederhana adalah “Kacang Tidak Lupa Kulitnya”
Makna Al Wafa yang lain adalah menepati janji. Semisal akad jual beli, akad nikah, akad dengan saudara kita, akad dijalan dakwah dan sebagainya.
itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.; sesungguhnya Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah (Al Isro : 34)
Salah satu ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah orang yang memenuhi janjinya. Orang yang wafa dan orang yang bertakwa sudah pasti orang yang mukmin (arkanul iman), muslim (arkanul islam) dan muhsin (selalu berbuat baik).
Ingat-ingatlah janji kita :
  • Kepada Allah SWT
  • Kepada Rasulullah SAW
  • Sudahkah kita selalu memenuhi janji kita kepada Allah, yang sederhana saja, apakah ketika panggilan Allah berkumandang apakah kita selalu tepat waktu berjamaah di masjid?
  • janji kepada gerakan da’wah yang kita aktif didalamnya.
  • dimanapun kita berada, dalam jamaah apapun kesetiaan harus tetap di munculkan. Jangan bandingkan Rasulullah dengan Ikhwah-ikhwah kita.
  • janji kepada teman sejawat
  • dan sebagainya..

“Ya Allah Kuatkanlah Gantunganku hanya pada-Mu saja, tidak dengan Manusia”
Wallahualam..

Tafsir Surat Al-Ikhlash



Surat ini Makkiyah, terdiri dari 4 ayat. Merupakan surat tauhid dan pensucian nama Allah Taala. Ia merupakan prinsip pertama dan pilar tama Islam. Oleh karena itu pahala membaca surat ini disejajarkan dengan sepertiga Al-Qur’an. Karena ada tiga prinsip umum: tauhid, penerapan hudud dan perbuatan hamba, serta disebutkan dahsyatnya hari Kiamat. Ini tidaklah mengherankan bagi orang yang diberi karunia untuk membacanya dengan tadabbur dan pemahaman, hingga pahalanya disamakan dengan orang membaca sepertiga Al-Qur’an.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾
1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”
Makna Mufradat:
Arti
Mufradat
1. Satu Dzat-Nya, sifat-Nya, dan perbuatan-Nya.أحد
2. Dapat mencukupi semua kebutuhan sendirian.الصمد
3. Sepadan, sama, dan tandingan.كفؤاً
Syarah:
Inilah prinsip pertama dan tugas utama yang diemban Nabi saw. Beliau pun menyingsingkan lengan baju dan mulai mengajak manusia kepada tauhid dan beribadah kepada Allah yang Esa. Oleh karena itu di dalam surat ini Allah memerintahkan beliau agar mengatakan, “Katakan, ‘Dialah Allah yang Esa.” Katakan kepada mereka, ya Muhammad, “Berita ini benar karena didukung oleh kejujuran dan bukti yang jelas. Dialah Allah yang Esa. Dzat Allah satu dan tiada berbilang. Sifat-Nya satu dan selain-Nya tidak memiliki sifat yang sama dengan sifat-Nya. Satu perbuatan dan selain-Nya tidak memiliki perbuatan seperti perbuatan-Nya.
Barangkali pengertian kata ganti ‘dia’ pada awal ayat adalah penegasan di awal tentang beratnya ungkapan berikutnya dan penjelasan tentang suatu bahaya yang membuatmu harus mencari dan menoleh kepadanya. Sebab kata ganti tersebut memaksamu untuk memperhatikan ungkapan berikutnya. Jika kemudian ada tafsir dan penjelasannya jiwa pun merasa tenang. Barangkali Anda bertanya, tidakkah sebaiknya dikatakan, “Allah yang Esa” sebagai pengganti dari kata, “Allah itu Esa.” Jawabannya, bahwa ungkapan seperti ini adalah untuk mengukuhkan bahwa Allah itu Esa dan tiada berbilang Dzat-Nya.
Kalau dikatakan, “Allah yang Maha Esa,” tentu implikasinya mereka akan meyakini keesaan-Nya namun meragukan eksistensi keesaan itu. Padahal maksudnya adalah meniadakan pembilangan sebagaimana yang mereka yakini. Oleh karena itu Allah berfirman,
هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾
“Dia-lah Allah, Dia itu Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.”
Artinya tiada sesuatu pun di atas-Nya dan Dia tidak butuh kepada sesuatu pun. Bahkan selain-Nya butuh kepada-Nya. Semua makhluk perlu berlindung kepada-Nya di saat sulit dan krisis mendera. Maha Agung Allah dan penuh berkah semua nikmat-Nya.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾
“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan”
Ini merupakan pensucian Allah dari mempunyai anak laki-laki, anak perempuan, ayah, atau ibu. Allah tidak mempunyai anak adalah bantahan terhadap orang-orang musyrik yang mengatakan bahwa malaikat itu anak-anak perempuan Allah, terhadap orang-orang Nasrani dan Yahudi yang mengatakan ‘Uzair dan Isa anak Allah. Dia juga bukan anak sebagaimana orang-orang Nasrani mengatakan Al-Masih itu anak Allah lalu mereka menyembahnya sebagaimana menyembah ayahnya. Ketidakmungkinan Allah mempunyai anak karena seorang anak biasanya bagian yang terpisah dari ayahnya. Tentu ini menuntut adanya pembilangan dan munculnya sesuatu yang baru serta serupa dengan makhluk. Allah tidak membutuhkan anak karena Dialah yang menciptakan alam semesta, menciptakan langit dan bumi serta mewarisinya. Sedangkan ketidakmungkinan Allah sebagai anak, karena sebuah aksioma bahwa anak membutuhkan ayah dan ibu, membutuhkan susu dan yang menyusuinya. Maha Tinggi Allah dari semua itu setinggi-tingginya.
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾
“Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”
Ya. Selama satu Dzat-Nya dan tidak berbilang, bukan ayah seseorang dan bukan anaknya, maka Dia tidak menyerupai makhluk-Nya. Tiada yang menyerupai-Nya atau sekutu-Nya. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.
Meskipun ringkas, surat ini membantah orang-orang musyrik Arab, Nasrani, dan Yahudi. Menggagalkan pemahaman Manaisme (Al-Manawiyah) yang mempercayai tuhan cahaya dan kegelapan, juga terhadap Nasrani yang berpaham trinitas, terhadap agama Shabi’ah yang menyembah bintang-bintang dan galaksi, terhadap orang-orang musyrik Arab yang mengira selain-Nya dapat diandalkan di saat membutuhkan, atau bahwa Allah mempunyai sekutu. Maha Tinggi Allah dari semua itu.
Surat ini dinamakan Al-Ikhlas, karena ia mengukuhkan keesaan Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia sendiri yang dituju untuk memenuhi semua kebutuhan, yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, tiada yang menyerupai dan tandingan-Nya. Konsekuensi dari semua itu adalah ikhlas beribadah kepada Allah dan ikhlas menghadap kepada-Nya saja.

Tafsir Surat Al-Kaafiruun


Surat Al-Kaafiruun merupakan surat Makkiyah yang terdiri dari enam ayat. Surat ini memutus keinginan orang-orang kafir dan menjelaskan perbedaan antara ibadah mereka dan ibadah Nabi SAW yang lebih luas.

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦
Artinya:
1.  Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
2.  Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3.  Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4.  Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5.  Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6.  Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
Diriwayatkan bahwa setelah para pemimpin Quraisyberputus asa menghadapi Nabi, mereka mendatangi beliau. Mereka melihat adanya kebaikan dalam dakwah beliau namun mereka enggan mengikutinya karena kecintaan mereka bertaqlid buta. Mereka berkata, “Marilah, kami menyembah Tuhanmu untuk suatu masa dan kamu menyembah Tuhan kami untuk suatu masa. Dengan demikian ada perdamaian di antara kita dan permusuhan lenyap. Jika pada ibadah kami ada kebenaran Anda bisa mengambil sebagian dan jika pada ibadahmu ada kebenaran kami mengambilnya. Maka surat ini turun untuk membantah mereka dan memupus harapan mereka.
Syarah:
Ya Muhammad, katakan kepada orang-orang kafir yang tidak ada kebaikannya sedikit pun pada mereka dan tidak ada harapan untuk beriman. Katakan kepada mereka, aku tidak menyembah apa yang kalian sembah. Sebab kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian jadikan sebagai perantara kepada Allah yang Esa lagi Maha Perkasa. Kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian kira terwujud dalam bentuk patung atau berhala. Sedangkan aku menyembah Tuhan yang Esa, Satu, Tunggal, Tempat bergantung yang tidak perlu istri dan anak, tiada yang menyamai dan tiada pesaing. Tidak terwujud dalam fisik atau pribadi seseorang. Tidak membutuhkan perantara dan tidak ada yang mendekati-Nya melalui makhluk. Sarana yang mendekatkan seseorang kepada-Nya hanyalah ibadah. Jadi, antara apa yang aku sembah dan kalian sembah sangat berbeda. Maka aku tidak menyembah apa yang kalian sembah dan kalian tidak menyembah apa yang aku sembah.
Hai orang-orang kafir yang mantap dengan kekafiran. Aku tidak menggunakan cara ibadah kalian dan kalian tidak menggunakan cara ibadahku. Ayat 2 dan 3 menunjukkan perbedaan antar kedua Tuhan yang disembah. Nabi menyembah Allah sedangkan mereka menyembah patung dan berhala berikut perantara lainnya. Sementara ayat 4 dan 5 menunjukkan perbedaan ungkapan. Ibadah Nabi itu murni dan tidak terkontaminasi oleh kesyirikan serta jauh dari ketidaktahuan tentang Tuhan yang disembah itu. Ibadah kalian penuh dengan kesyirikan juga tawasul tanpa usaha. Bagaimana mungkin kedua jenis ibadah ini bisa bertemu. Sebagian ulama berkata, membantah pengulangan pada surat ini. Pengertiannya, aku tidak menyembah apa yang kalian di masa lalu demikian pula kalian, tidak menyembah apa yang aku sembah. Jelas dan akhirnya sama.
Bagi kalian agama kalian termasuk dosanya kalian tanggung sendiri dan bagi kami agama kami, aku bertanggung jawab terhadap memikul bebannya. Kedua ungkapan untuk menguatkan ungkapan sebelumnya.

10 Golongan yang Tidak Masuk Surga

Rasulullah saw bersabda : “Ada sepuluh golongan dari umatku yang akan dikumpulkan pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan yang berbeda-beda. Allah memisahkan mereka dari jama’ah kaum muslimin dan akan menampakkan bentuk rupa mereka (sesuai dengan amaliyahnya di dunia). Di antara mereka ada yang berwujud kera; ada yang berwujud babi; ada yang berjalan berjungkir-balik dengan muka terseret-seret; ada yang buta kedua matanya, ada yang tuli, bisu, lagi tidak tahu apa-apa; ada yang memamah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada dan mengalir nanah dari mulutnya sehingga jama’ah kaum muslimin merasa amat jijik terhadapnya; ada yang tangan dan kakinya dalam keadaan terpotong; ada yang disalib di atas batangan besi panas; ada yang aroma tubuhnya lebih busuk daripada bangkai; dan ada yang berselimutkan kain yang dicelup aspal mendidih.”
“Mereka yang berwajah kera adalah orang-orang yang ketika di dunia suka mengadu domba di antara manusia. Yang berwujud babi adalah mereka yang ketika di dunia gemar memakan barang haram dan bekerja dengan cara yang haram, seperti cukai dan uang suap.”
“Yang berjalan jungkir-balik adalah mereka yang ketika di dunia gemar memakan riba. Yang buta adalah orang-orang yang ketika di dunia suka berbuat zhalim dalam memutuskan hukum. Yang tuli dan bisu adalah orang-orang yang ketika di dunia suka ujub (menyombongkan diri) dengan amalnya.”
“Yang memamah lidahnya adalah ulama dan pemberi fatwa yang ucapannya bertolak-belakang dengan amal perbuatannya. Yang terpotong tangan dan kakinya adalah orang-orang yang ketika di dunia suka menyakiti tetangganya.”
“Yang disalib di batangan besi panas adalah orang yang suka mengadukan orang lain kepada penguasa dengan pengaduan batil dan palsu. Yang tubuhnya berbau busuk melebihi bangkai adalah orang yang suka bersenang-senang dengan menuruti semua syahwat dan kemauan mereka tanpa mau menunaikan hak Allah yang ada pada harta mereka.”
“Adapun orang yang berselimutkan kain yang dicelup aspal mendidih adalah orang yang suka takabur dan membanggakan diri.” 

Jumat, 10 Juni 2011

KOTA PADANGSIDIMPUAN

A. PANDANGAN UMUM

Kota Padangsidimpuan merupakan hasil penggabungan Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan yang sebelumnya masuk wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Kota Padangsidimpuan dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan, jadi semua wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten tersebut. Luas wilayah Kota Padangsidimpuan adalah 11.465,66 Ha atau 114,65 Km². Secara administratif Kota Padangsidimpuan terdiri dari 5 Kecamatan 20 Kelurahan dan 58 Desa dengan jumlah penduduk 166.279 jiwa.


B. SARANA DAN PRASARAN
Kota Padangsidimpuan tersedia sarana dan prasarana transportasi darat, laut, disamping itu tersedia pula sarana dan prasarana listrik, telekomunikasi dan air bersih.

C. IDENTIFIKASI BIDANG USAHA POTENSIAL

Pusat Pelayanan Jasa Perdagangan dan Bisnis.
Padangsidimpuan merupakan pusat perdagangan untuk menampung dan menjadi tempat pemasaran hasil-hasil pertanian kawasan Batang Toru dan sekitarnya, kawasan Sipirok, Gunung Tua dan sekitarnya serta kawasan Angkota Jaya dan sekitarnya.

Hasil Pertanian
Hasil buah di Kota Padangsidimpuan cukup banyak, terutama kolang-kaling yang tersedia sampai 100 ton perhari dan ada sepanjang tahun, di samping ada juga buah salak. Pengolahan yang bias dilakukan misalnya pengalengan buah, apalagi bahan bakunya memiliki harga yang cukup murah. Salah satu contoh yang dapat dikelola adalah bagaimana buah salak yang selama ini dikenal sebagai simbol Kota Padangsidimpuan tetap dapat dipertahankan lainnya adalah karet dan ubi kayu.
Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal dijadikan sebagai bahan baku industri pengolahan karet ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas produk turunan dari karet.

Industri
Pengembangan industri merupakan salah satu bentuk upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Padangsidimpuan. Secara selektif jenis industri yang relatif mudah dikelola adalah industri hasil pertanian, kerajinan dan industri rumah tangga industri pertanian tentu dapat menjadi prioritas utama mengingat adanya daya dukung pertanian rakyat dan perusahaan pertanian yang ada disekitarnya. Hasil dari industri ini diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi hasil-hasil pertanian rakyat atau bahkan industri yang berskala lebih besar dan modern.
Bidang Usaha Jasa Pergudangan dan Perkantoran
Fasilitas pergudangan di Kantor Padangsidimpuan masih tersebar di inti kota. Direncanakan akan diperluas sepanjang jalan ring road Kota Padangsidimpuan, yaitu dari Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru menembus ke Kecamatan Padangsidimpuan Batumadua dan keluar di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara atau sebaliknya.
D. BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN

PENGOLAHAN BUAH TERPADU
Tanaman buah-buahan khas tropis semestinya mengalami perkembangan produksi yang cukup berarti, baik untuk dikonsumsi dalam bentuk segar maupun untuk industri pengolahan. Apalagi beberapa investor belakangan ini juga mulai berminat untuk terjun dalam pengusahaan buah-buahan, termasuk yang terintegrasi dengan pabriknya. Industri pengolahan bahan-bahan local menjadi produk berkualitas ekspor telah ada dan umumnya tersebar di daerah-daerah yang merupakan sentral bahan bakunya. Industri pengolahan buah-buahan yang memproses buah untuk dikalengkan (canning), di "Juice" kan, di "Fruit Concentrate" kan, serta sebagian dibuat jam atau selai dan ada juga yang dikeringkan (keripik nangka, kentang dan sebagainya) cukup banyak namun jumlah buah yang diproses tersebut masih relatif kecil bila dibandingkan dengan produksi buah yang hanya dilakukan melalui penanganan segar.

PABRIK TEPUNG TAPIOKA
Di Indonesia ubi kayu dimakan dalam berbagai bentuk masakan setelah dikukus, dibakar, digoreng, diolah menjadi berbagai macam panganan atau diragikan menjadi tapai dan lain-lain. Tepung tapioca merupakan produk dehidrasi dari ubi kayu segar, yang penggunaannya sangat beragam, baik untuk industri makanan maupun jenis industri lainnya.

INDUSTRI OLEOKIMIA
Pengolahan industri oleokimia dipilih sebagai bidang usaha yang layak dikembangkan karena disekitar Kota Padangsidimpuan terdapat banyak Kebun dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit.


Kota Padang Sidempuan

Logo
Motto: Salumpat Saindege
(Selangkah Seirama, Seia Sekata)
Letak Kota Padang Sidempuan di Sumatera Utara
Kota Padang Sidempuan terletak di Indonesia
Kota Padang Sidempuan
Letak kota Padang Sidempuan di Indonesia
Koordinat: 1°22′99″N 99°16′20″E
Negara Indonesia
Provinsi Sumatera Utara
Pemerintahan
 - Walikota Drs. H. Zulkarnaen Nasution, M.M.
 - DAU Rp. 308.201.364.000,- [1]
Luas
 - Total 114,65 km2
Populasi (2010)
 - Total 201.000
 Kepadatan 1.753,2/km²
Kecamatan 6
Kelurahan 79
Zona waktu WIB (UTC+7)
Kode area telepon +62 634

Sejarah Pencak Silat Indonesia

A. Sejarah dan perkembangannya

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.
Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur.
TEKNIK DAN PERATURAN PENCAK SILAT

A. Pencak Silat meliputi :

Jalur pembinaan seni, Jalur pembinaan olahraga, Jalur pembinaan bela diri, Jalur
pembinaan kebatinan. Keempat jalur ini diolah, dengan saringan dan mesin sosial
budaya, yaitu Pancasila

B. Kategori pertandingan Pencak Silat terdiri dari :
Kategori TANDING, Kategori TUNGGAL, Kategori GANDA, Kategori REGU

C. Peraturan Pertandingan
1. Pasal I
Peraturan Pertandingan
1. Kategori TANDING , Kategori TUNGGAL , Kategori GANDA Kategori REGU
2. Pasal 6
Kategori dan Kelas Pertandingan Dewasa
Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja :
1. Persiapan dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan juri ke gelanggang Wasit Juri memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada ketua pertandingan.
       2. gelanggang dari sudut masing-masing, kemudian memberi hormat kepada Wasit dan ketua Pertandingan.     Selanjutnya kedua pesilat kembali mengambil tempat di sudut yang telah ditentukan.
              3. Untuk memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat berjabatan    tangan dan siap untuk memulai pertandingan.
4. Setelah Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat mematuhi
larangan-larangan yang ditentukan.
       5. Pada waktu istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut masing- masing. Pendamping Pesilat melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan pasal 5 ayat 4.
       6. Selain Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan Wasit.
        7. Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing – masing untuk menunggu keputusanpemenang.
8. Selesai Pemberian hormat dan berjabatan tangan.

Ketentuan bertanding
  1. Aturan bertanding
1. Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan Penak Silat serta yang dimaksud dengan kaidah adalah bahwa dalam mencapai prestasi teknik, seorang pesilat harus mengembangkan pola bertanding yang dimulai dari sikap pasang, langkah serta mengukur jarak terhadap lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan / pembelaan serta kembali ke sikap pasang.
2. Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal / pasang atau pola langkah, serta adanya joordinasi dalam melakukan serangan dan pembelaan. Setelah melakukan serangan / pembelaan harus kembali pada sikap awal / pasang dengan tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-aba “ LANGKAH “ jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya.
3. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari 4 jenis akan diberhentikan oleh wasit.
4. Serangan sejenis dengan menggunakan tangan yang dilakukan secara beruntun dinilai satu serangan. Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah, tidak terhalang, mantap, bertenaga dan tersusun dalam koodinasi teknik serangan yang baik.
5. .Larangan
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran :
Pelanggaran berat, Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu
leher, kepala serta bawah pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cidera / jatuh, Usaha mematahkan persendian secara langsung, Sengaja mematahkan persendian secara langsung, Membenturkan / menghantukkan kepala dan
menyerang dengan kepala, Meyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang sesudah aba-aba “BERHENTI” dari wasit, menyebabkan lawan cidera, Menggumul, menggigit, mencaka, mencengkeram dan menjambak, Menentang, menghina, mengeuarkan kata-kata yang sopan, meludahi dll,Melakukan penyimpangan terhadap aturan bertanding setelah mendapat peringatan I karena pelanggaran hal tersebut.
 9. Nilai Hukuman
Ketentuan nilai hukuman :
Nilai – 1 (kurang 1) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran I Nilai – 2 (kurang 2) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran II Nilai – 5 (kurang 5) diberikan bila pesilat mendapatkan Peringatan Nilai – 10 (kurang 10) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran
10. Penentuan Kemenangan
a. Menang angka
b. Menang Teknik

10. Hukuman
Tahapan dan bentuk hukuman :
Tegoran Diberikan apabila pesilat melakukan pelanggaran ringan
Tegoran terdiri atas Tegoran I dan Tegoran II. Tegoran berlaku hanya
untuk 1 babak saja.



Peringatan.Berlaku untuk seluruh babak, terdiri atas :
Peringatan I
Diberikan bila pesilat bila melakukan pelanggaran berat, mendapatkan tegoran yang ketiga akibat pelanggaran ringan.
Setelah Peringatan I masih dapat diberikan tegoran terhadap pelanggaran ringan dalam babak yang sama.
Peringatan II
Diberikan bila pesilat kembali mendapatkan hukuman peringatan setelah peringatan I.Atau peringatan II masih dapat diberikan tegoran terhadap pelanggaran ringan dalam babak yang sama

D is k u a lif ik a s i
Diskualifikasi adalah gugurnya hak seorang pesilat dalam melanjutkan pertandingan, kecuali untuk mendapatkan Medali, apabila Pesilat tersebut sudah pada babak Semi Final dan Final dan apabila Pesilat tersebut terkena Doping, maka gugur seluruh haknya pada pertandingan tersebut.

GELANGGANG PENCAK SILAT
Perlengkapan Gelanggang dan Pertandingan
A. Gelanggang
Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras dengan tebal maksimal 5 (lima) cm, permukaan rata dan tidak memantul, boleh ditutup dengan alas yang tidak licin, berukuran 10 m X 10 m dengan keperluannya, disediakan oleh Komiti Pelaksana dengan penjelasan sebagai berikut :


A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. sukses menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri diperlukan rumus atau kiat
khusus yaitu melalui kesempatan, usaha dan strategi.
2. usaha untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri dilakukan dengan belajar yang giat,menjaga kesehatan, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.




































Kamis, 09 Juni 2011

Contoh Resensi

Di bawah ini adalah salah satu contoh resensi yang dibuat khusus untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dari Ibu Sutiyah. Selamat menikmati...

Memecahkan Misteri di Tengah Liburan

Judul buku : Misteri Karibia
Judul asli : A Caribbean Mystery
Pengarang : Agatha Christie
Penerjemah : Sudarto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan : IV, September 2002
Tebal : vi + 285 ISBN : 979–403–068-6

Agatha Christie dikenal di seluruh dunia sebagai ratu kejahatan. Novel detektifnya yang berjumlah tujuh puluh enam buah dan buku-buku ceritanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Dia mulai menulis sesudah berakhirnya perang dunia pertama. Tokoh pertama ciptaannya adalah Hercule Poirot, seorang detektif Belgia bertubuh kecil dengan wajah bulat telur dan menyukai hal-hal yang teratur. Selain itu, ia juga membuat serial detektif yang mengisahkan kehidupan Miss Marple, seorang perempuan tua yang menjadi detektif tak resmi. Buku terakhir karyanya adalah serial Poirot yang berjudul Curtain: Poirot’s Last Case. Buku tersebut ditulisnya pada tahun 1975, sebelum ia meninggal pada tahun 1976.

Misteri Karibia ini merupakan salah satu novel detektif karya Agatha Christie yang mengisahkan kehidupan Miss Marple yang sudah tua. Walaupun tua, ia dikisahkan memiliki perhatian yang baik terhadap suatu kejadian. Ia pun memiliki daya pikir yang tajam. Hanya saja, seperti kebanyakan lansia, ia terkadang juga melupakan sesuatu.
Novel ini menceritakan pengalaman liburan Miss Marple selama masa penyembuhan penyakit rematiknya yang sering kambuh karena terlalu banyak kegiatan. Keponakannya menyarankan untuk berlibur ke sebuah pulau di Karibia, Trinidad. Di sana, Miss Marple menginap di Hotel Golden Palm, St. Honore, yang dikelola oleh pasangan Tim dan Molly Kendal serta pelayan mereka, Victoria Johnson. Pada suatu hari, Miss Marple mendengarkan penuturan Mayor Palgrave, penghuni hotel lainnya, mengenai masa lalunya sebagai tentara. Mayor Palgrave juga menceritakan kisah pembunuhan istri oleh suami, dan menawarkan kepada Miss Marple untuk melihat foto yang dicurigainya sebagai pembunuh. Namun sayang, hal itu dibatalkannya tatkala melihat seseorang yang datang ke arahnya, tepat di belakang Miss Marple. Miss Marple merasa curiga, membalikkan tubuhnya, namun ia melihat ada beberapa orang yang berseliweran di sana, dan ia tak bisa menebak siapa penyebabnya.

Kecurigaan Miss Marple bertambah ketika keesokan harinya, secara tak terduga Mayor Palgrave ditemukan dalam keadaan meninggal. Berdasarkan desas-desus, dikabarkan Mayor meninggal akibat tekanan darah tinggi. Miss Marple mencoba mencari foto pembunuh yang diceritakan Mayor, namun ia tidak menemukannya. Berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari bertanya sana-sini, ia mengetahui bahwa Victoria sempat memergoki seseorang pada malam menjelang kematian Mayor. Namun, sebelum ia sempat berbincang-bincang dengan Victoria, pelayan hotel tersebut tewas tertusuk pisau. Mayatnya ditemukan Molly, yang sebetulnya jiwanya sedang goyah, di semak-semak. Kematian pelayan setianya membuatnya shock setengah mati hingga ia tampak linglung. Yang membingungkan, koki hotel bersaksi bahwa sebelumnya Molly sempat keluar hotel dengan membawa pisau.

Miss Marple mencoba mencari keterangan mengenai Molly dari Tuan Rafiel, jutawan yang setiap tahun berlibur dan menginap di Hotel Golden Palm. Ia dan Tuan Rafiel sempat beradu argumentasi, namun pada akhirnya ia menemui jalan buntu kembali.
Miss Marple kemudian menjenguk Molly, yang oleh dokter dianjurkan untuk beristirahat. Miss Marple mengajak Molly untuk berbicara, dan Molly mengungkapkan beberapa hal mengenai dirinya. Molly bercerita, ia sering bermimpi buruk kala tidur, seperti ada orang yang selalu mengejarnya. Karena itu, tiap malam ia sering terbangun dan lebih memilih jalan-jalan daripada tidur. Ia juga bercerita bahwa sering tak sadarkan diri, dan lupa mengenai apa yang baru saja dilakukannya.

Miss Marple melanjutkan penyelidikannya. Ia bertanya pada Joan Prescott, penduduk asli St. Honore, juga kepada Evelyn dan Lucky, ilmuan yang telah berada di St. Honore selama empat tahun untuk meneliti tumbuhan. Ia mendapatkan beberapa keterangan baru. Diantaranya mengenai keluarga Kendal, bahwa keluarga tersebut baru setahun mengambil alih pengelolaan hotel dari pemilik lama yang sudah tua. Tim dan Molly mencurahkan segala yang mereka punya untuk mengembangkan bisnis mereka. Namun di balik itu, sebelum menikah dengan Tim, Molly sempat berhubungan dengan seorang lelaki berandalan. Informasi tersebut bukannya membuat permasalahan semakin jelas, malah semakin membingungkan Miss Marple.

Tengah malam, Miss Marple terbangun dan berjalan-jalan keluar hotel. Ia melihat kerumunan orang di muara sungai. Rupanya di sana ada seorang wanita yang diduga bunuh diri. Miss Marple terkejut ketika mengetahui bahwa wanita tersebut adalah Molly. Beberapa orang pergi untuk memberi tahu polisi. Miss Marple mengamati mayat Molly lebih teliti. Ia mendapati bahwa mayat tersebut bukan mayat Molly, melainkan Lucky yang mirip dengan Molly.

Miss Marple memutar otak, menggabungkan informasi yang telah ia peroleh. Ia tersadar, Lucky tidak bunuh diri, melainkan terbunuh secara tak sengaja. Sekarang ia tahu siapa pelaku pembunuhan beruntun yang membayangi kehidupan St. Honore selama ini. Dan ia juga tersadar bahwa Molly yang asli sedang berada dalam keadaan bahaya. Ia meminta bantuan Tuan Rafiel, dan walaupun dengan susah payah, si pembunuh akhirnya tertangkap.

Kisah yang diuraikan dalam alur maju dengan beberapa kali flashback ini cukup mengasyikkan untuk dibaca. Di dalamnya, banyak hal-hal tak terduga yang terjadi, antara lain mengenai karakter tokoh yang sulit ditebak, dan juga pelaku pembunuhan yang misterius. Setiap babak selalu memunculkan hal-hal yang baru, sehingga dapat membangun suasana yang berbeda-beda.

Cerita ini menggunakan bahasa percakapan sehari-hari yang dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Istilah-istilah khusus hanya dipakai sesekali dalam cerita. Hanya saja, kadang tokoh cerita menyampaikan sesuatu dengan kalimat yang panjang, seperti pada dialog antara Miss Marple dan Tuan Rafiel, sehingga membosankan pembaca.

Pembaca juga diajak berpikir dengan membaca cerita ini. Dimana terjadi pembunuhan pada orang yang dikenal oleh tokoh utama. Lewat pembicaraan antar tokoh dan monolog yang disampaikan Miss Marple, pembaca dipaksa secara halus untuk berpikir dan memecahkan teka-teki siapa pelaku pembunuhan di St. Honore. Keseluruhan cerita diuraikan begitu mendetail. Pembicaraan-pembicaraan antar tokoh diuraikan dengan begitu gamblang, bahkan basa-basi panjang yang tidak begitu penting pun turut disertakan. Hal ini tentunya sedikit banyak dapat mempengaruhi jalan cerita karena dapat membingungkan dan mengganggu konsentrasi pembaca.

Selain itu, pada permulaan cerita, begitu banyak tokoh yang dimunculkan. Hal ini menyulitkan pembaca untuk memahami cerita, karena setiap tokoh yang dimunculkan tidak langsung menunjukkan posisi dan perannya dalam cerita. Ada tokoh yang sangat menarik perhatian, seperti Mayor Palgrave, namun jalan ceritanya terputus karena diceritakan meninggal dunia. Ada tokoh yang jarang tampak, kadang muncul kadang tenggelam, namun memiliki peran penting seperti Molly Kendal. Namun demikian, hal-hal tersebut juga membawa manfaat. Cerita menjadi semakin misterius dan sulit untuk ditebak. Novel ini amat cocok untuk dibaca oleh orang yang suka berpikir aktif dan menyenangi hal-hal yang misterius. Sebaliknya, sangat tidak cocok bagi penggemar cerita-cerita ringan untuk membaca novel ini. Sebab novel ini banyak menuntut pembaca untuk memutar otak mengenai peran tokoh cerita di awal kemunculan, maupun di akhir cerita. Selain itu, tokoh yang cukup banyak menuntut pembaca untuk memiliki ingatan yang baik. Karena bila tidak, kita harus membolak-balik halaman demi halaman untuk mencari tahu apa yang telah dikerjakan oleh seorang tokoh sebelum terjadinya suatu tragedi. Apapun kekurangannya, novel ini mampu melatih pikiran pembaca untuk menjadi aktif dan kritis, serta serta teliti dalam menganalisis suatu informasi.
Smaboy Science Club